“dulu, belajar di mana?”
“di UIA” saya menjawab...
“UIA mana? Kuantan ke Gombak?”
“3 tahun di Gombak, setahun di Kuantan”
Kadang-kadang menjawab pertanyaan itu sahaja membuatkan hati saya sebak...
Gombak dan Kuantan
Di sepanjang perjalanan kehidupan saya di kedua kampus itu,
Bukan sedikit tangis yang saya tumpahkan
Bukan sedikit keringat yang mengalir
Bukan sedikit gelak tawa yang saya hamburkan
Bukan sedikit senyuman yang saya lirikkan
Bukan sedikit ukhuwwah yang saya hulurkan
Bukan sedikit perasaan yang saya pendam
Bukan sedikit soalan dan masalah yang bermain dan berlegar di fikiran..
Ada yang terjawab, tetapi banyak juga yang dibiarkan larut ditelan masa...
Apa yang saya lalui di sepanjang pengajian di Taman Ilmu dan Budi teradun begitu indah...dijalin dan disulam dengan kenangan manis dan pahit. Ada diantara kenangan-kenagan itu mengajar saya erti hidup, malah mengajar saya erti sebenar hidup berTUHAN!
Diulit awan rindu Gombak
Saya jatuh dan bangun, jatuh lagi dan bangun lagi, jatuh dan bangun berkali-kali
Ada jatuh yang bersambut
Ada jatuh yang berpimpin
Ada jatuh yang saya perlu bertatih
Gombak, adalah lapangan saya berbuat salah dan silap dan teraba-raba di dalam gelap
Saya tidak tahu bagaimana mahu menguruskan perasaan yang timbul
Saya membuang tenaga, masa dan akal muda kepada perkara yang tidak perlu dan tidak aula
Saya masih tercari-cari erti persahabatan yang hakiki...
Berteduh di bawah pepohon cinta Kuantan
Di Kuantan, saya mula mencari tempat berteduh, mula mencari tempat buat melabuhkan sauh iman dan akhlak..hati ini penuh debu dan lumpur yang perlu dibasuh dan digilap agar hilang kabur dan karat...
Di Kuantan lah saya mula-mula mengenal erti sebenar tarbiyyah dan mujahadah. Ketika pertama kali saya berkenalan dengan usrah, terasa seperti ada suara yang berbisik dan memberitahu...
“Kamu hidup punya tujuan dan matlamat!”
Masih terasa hangatnya air mata yang mengalir ketika kali pertama saya berusrah malam itu..Hidup perlu dirancang sebagai bekal di alam kematian...
Dalam pada saya mengenal tarbiyyah ini juga, saya masih terjatuh...
Benarlah...kalau kamu mengaku beriman, kamu pasti akan diuji.
Saya yang di sini hari ini adalah hasil kenangan-kenangan pada waktu silam. Apabila saya menoleh ke belakang, terlalu luas hikmah yang Allah hamparkan di sebalik setiap kejadian. Syukur yang tidak terhingga Ya Allah, Engkau melorongkan aku ke jalan ini..tetapkanlah aku di atas jalan yang lurus sehingga ke akhir hayatku. Masih banyak yang perlu dibaiki, terlalu banyak yang perlu dipelajari dan dihayati..
Pagi itu, ketika dalam perjalanan ke tempat kerja seperti biasa saya melintasi kanak-kanak yang dalam perjalanan ke sekolah. Semuanya comel dan manis belaka...terhibur hati melihat mereka.. walau muka comot bertompok bedak, walau memakai tudung senget sebelah, walau terbongkok-bongkok membawa beg yang berat...mereka tetap sedap dipandang~ jauh didalam...hati saya bersenandung...
“Wahai adik-adikku, perjalanan kalian masih jauh...carilah Allah dan letakkan pada tempat pertama dalam hati kalian, cintailah Rasulullah dan berakhlaklah sebagaimana mulianya akhlak baginda..ketahuilah adik-adikku, jalan ke neraka penuh syahwat dan keseronokan, jalan ke syurga penuh onak dan duri berbisa. Berhati-hatilah kalian dengan bekal iman dan taqwa...Dengarkanlah wahai adik-adikku, ini senandung kasih dariku untukmu...”
Jika ada hidayah Allah yang datang menyapa, sambutlah ia..Jangan lepaskan, nanti ia hilang..
Takut apabila ia hilang , hidayah itu tidak mungkin datang kembali..Sambutlah kasih sayang Allah itu!
Merindu pada Gombak, Mencinta pada Kuantan.....
Merindu pada Gombak, Mencinta pada Kuantan.....
Ya Allah, peliharalah hati hambaMu~
No comments:
Post a Comment